Konsep laba
1) Konsep laba pada tingkat sematik
Konsep ini ditelaah melalui hubungannya dengan realita ekonomi. Konsep ini terdiri dari dua konsep ekonomi yaitu konsep perubahan kesejahteraan dan maksimalisasi laba.
a. Konsep perubahan kesejahteraan (pemeliharaan modal)
Pada konsep ini laba di definisikan sebagai jumlah yang dapat diberikan perusahaan kepada pemegang saham, sehingga tingkat kesejahteraan mereka pada akhir periode minimal sama dengan awal periode.
b. Konsep memaksimalkan laba
Pada konsep ukuran paling umum untuk pencapaian laba maksimal adalah tingkat efisiensi manajemen dalam mengelola perusahaan.
2) Konsep laba pada tingkat sintaksis
Pada tingkat ini laba dihubungkan dengan konversi (kebiasaan) dan aturan logis serta konsistensi dengan berdasar pada premis dan aturan yang berkembang dari praktek akuntansi yang ada. Terdapat dua pendekatan pengukuran laba yaitu:
a) Pendekatan transaksi
Pendekatan transaksi merupakan pendekatan konvesional yang banyak digunakan para akuntan. Pada prinsipnya pendekatan ini mencatat perubahan nilai aktiva dan kewajibannya yang diakibatkan dari suatu transaksi baik transaksi eksternal maupun transaksi internal. Prosedur yang lazim dari pendekatan transaksi ini adalah mencatat pendapatan dan biaya pada saat terjadinya berdasarkan transaksi eksternal.
Pendekatan transaksi menurut Ghozali dan Chariri (2007:351) memiliki beberapa kebaikan yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Komponen laba dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. Misalnya : atas dasar produk atau konsumen.
2) Laba operasi dapat dipisahkan dari laba non operasi.
3) Dapat dijadikan dasar dalam penentuan tipe dan kuantitas aktiva dan hutang yang ada pada akhir periode.
4) Efisiensi usaha memerlukan pencatatan transaksi eksternal untuk berbagai tujuan.
5) Berbagai laporan keuangan dapat dibuat dan dikaitkan antara laporan yang satu dengan yang lainnya.
b) Pendekatan kegiatan
Laba dianggap timbul bila kegiatan tertentu telah dilaksananakan. Jadi laba bias timbul pada tahap perencanaan, pembelian, produksi, penjualan, dan pengumpulan kas. Pendekatan kegiatan lebih menitikberatkan pada penjelasan suatu kejadian atau aktivitas perusahaan dari pada pelaporan suatu transaksi dan tidak dibatasi pada kegiatan dengan pihak luar.
Kebaikan dari pendekatan kegiatan ini menurut Ghozali dan Chariri (2007:352) sebagai berikut:
a) Laba yang berasal dari produksi dan penjualan barang memerlukan jenis evaluasi dan prediksi yang berbeda dibandingkan laba yang berasal dari pembelian dan penjualan surat berharga yang ditujukan pada usaha memperoleh capital gain.
b) Efisiensi manajemen dapa diukur dengan lebih baik bila laba diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menjadi tangung jawab manajemen.
c) Memungkinkan prediksi yang lebih baik karena adanya perbedaan pola perilaku dari jenis kegiatan yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar